Minggu, 23 April 2017

Upaya-upaya Manusia untuk Memperoleh Kebenaran

Upaya-upaya Manusia untuk Memperoleh Kebenaran
1. Curiousity is Beginning of Knowledge 
Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan menge nai apa yang dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan menjadi dua : secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan ilmiah). 

2. Pendekatan Non ilmiah 
Upaya untuk memperoleh pengetahuan atau memahami fenomenafenomena tertentu ada yang dilakukan secara tradisional atau non ilmiah. Upaya ini muncul di masyarakat secara alami seiring dengan munculnya berbagai fenomena atau masalah yang membutuhkan penjelasan. 

Ada beberapa pendekatan non-ilmiah yang banyak dipakai untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran (Suryabrata, 2000: 3; Ary, Jacobs, dan Razavieh, 2000: 20) yaitu : 
  • Akal sehat, 
  • Prasangka, 
  • Intuisi, 
  • Penemuan kebetulan dan coba-coba (tral and error), 
  • Pendapat otoritas dan pikiran kritis , serta 
  • Pengalaman (Sumadi Suryabrata, 2000 : 3). 
3. Pendekatan Ilmiah (modern)
Dengan pendekatan ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggung jawaban secara rasional dan empiris. Kebenaran semacam ini dapat diperoleh dengan metoda ilmiah (scientific method). 

Metoda ilmiah dapat dibedakan menjadi dua macam (Johnson, 2005) , yaitu : Utu D 6 
a. Deductive method involved the following three steps : 
  1. State the hypothesis (based on theory or research literature); 
  2. Collect data to test hypothesis; 
  3. Make decision to accept or reject the hypothesis. 
b. Inductive method. This approach also involves three steps: 
  1. Observe the world; 
  2. Search for a pattern in what is observed; 
  3. Make a generalization about what is occuring. 
Kedua metoda tersebut selanjutnya oleh Johnson divisualisasikan sebagai berikut.  
Gambar  METODA INDUKTIF DAN DEDUKTIF

Pengertian Penelitian 
1. Tinjauan secara Etimologis 
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari, menjelajahi, atau menemukan makna. Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang (Sudarwan Danim dan Darwis, 2003 : 29). 

2. Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)  
Penelitian dapat dirumuskan sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian masalah. Penelitian merupakan usaha sistematis dan objektif untuk mencari pengetahuan yang dapat dipercaya. 

3. Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)  
Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut penelitian ilmiah (scientific research).   Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi (empiris) dan nalar (rasional). Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur penalaran dan observasi untuk menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori serta untuk memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan. 

Tujuan Penelitian 
Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat diidentifikasi tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut. 
  1. Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan, memperluas, dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni (pure science) 
  2. Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian semacam ini terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences) 

Ragam Penelitian 
Penelitian dapat diklasifikasikan menjadi bermacam-macam. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan berdasarkan beberapa tinjauan yaitu : bidang ilmu, pendekatan, tempat pelaksanaan, pemakaian, tujuan umum, taraf, metoda, dan ada tidaknya intervensi terhadap variabel. 

1. Klasifikasi Penelitian 
berdasarkan Bidang Ilmu 
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu tersebut. Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian dapat dibedakan menjadi : 
  • Penelitian pendidikan, 
  • Penelitian kedokteran, 
  • Penelitian keperawatan, 
  • Penelitian kebidanan, 
  • Penelitian ekonomi, 
  • Penelitian pertanian, 
  • Penelitian biologi,
  • Penelitian sejarah, dst. 
2. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Pendekatan yang Dipakai Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendirisendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif. 

3. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya : Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan, lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempattempat tersebut. Atas dasar tinjauan tersebut penelitian dibedakan menjadi : 
  • Penelitian perpustakaan (library research), 
  • Penelitian laborartorium (laboratory research), dan 
  • Penelitian lapangan (field research) 
4. Klasfikasi Penelitian 
Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi : 
a. Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research) 
Penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud hasil penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-teori ilmiah. 

b. Penelitian terapan (applied research). 
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan dengan upaya pemecahan masalah . 

5. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Tujuan Umumnya Berdasarkan tujuan umumnya, penelitian dibedakan menjadi : penelitian eksploratif, penelitian pengembangan, dan penelitian verifikatif. 
  • Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian. 
  • Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian yang dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur tertentu. 
  • Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat tertentu. 

6. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Tarafnya Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf mendiskripsikan variable yang diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya dengan variable lainnya. Sedangkan jika penelitian dilakukan bukan sekadar mendiskripsikan variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya dengan variable-variabel lainnya disebut penelitian analitik. 

7. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Metode Berdasarkan metode yang dipakai, penelitian dibedakan menjadi penelitian longitudinal dan penelitian cross-sectional. Penelitian longitudinal (longitudinal research) adalah penelitian yang dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal method), yaitu metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan. Sedangkan penelitian cross-sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang dilakukan dengan metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu. 

8. Klasifikasi Penelitian 
Berdasarkan Intervensi terhadap Variabel Penelitian dapat dilakukan di mana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian eksperimen. 

Unsur-unsur Penelitian 
Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai faktor dan tindakan yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai. Sebagai suatu sistem, penelitian terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan secara fungsional. 

Sebagai suatu sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut : 
  1. Permasalahan 
  2. Teori dan konsep-konsep ilmiah 
  3. Variabel 
  4. Hipotesis (fakultatif) 
  5. Populasi, sampel, dan teknik sampling 
  6. Data 
  7. Instrumen pengumpul data 
  8. Teknik analisis data

Tidak ada komentar:

Posting Komentar